JAKARTA - Surplus neraca perdagangan Indonesia pada semester I 2024, menyusut 22,43% dibandingkan periode serupa tahun 2023. Ini dipengaruhi kenaikan minus neraca perdagangan sektor migas menjadi US$10,10 miliar dari US$8,80 miliar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip, Selasa (16/7), surplus neraca perdagangan pada Januari-Juni 2024 sejumlah US$15,44 miliar, yang mana neraca migas minus US$10,10 miliar dan nonmigas US$25,55 miliar. Pada periode serupa tahun 2023, surplus migas US$19,91 miliar, yang mana sektor migas minus US$8,80 miliar dan nonmigas US$28,71 miliar.

Sementara itu, neraca perdagangan pada Juni 2024 surplus US$2,38 miliar, yang mana sektor migas defisit US$2,03 miliar dan nonmigas surplus US$4,42 miliar. Di Juni 2023, surplus perdagangan US$3,44 miliar, dengan neraca migas minus US$962,6 juta dan nonmigas surplus US$4,41 miliar. (LK)