JAKARTA - Perdagangan komoditi nonmigas Pemerintah Indonesia dengan Tiongkok tercatat defisit US$ 5,43 miliar sepanjang Januari-Juni 2024. Di semester I tahun ini, total ekspor nonmigas ke lebih dari 13 negara mencapai US$ 117,18 miliar dan impor sebesar US$ 91,63 miliar.

Data Badan Pusta Statistik (BPS) dikutip Rabu (17/7), impor RI dari Tiongkok tercatat US$ 32,44 miliar, naik 8,20% dari periode serupa tahun 2023 sebesar US$ 29,98 miliar. Sementara itu, pada Juni 2024, impor dari Tiongkok senilai US$ 5,34 miliar, naik 10,11% dari US$ 4,82 miliar di Juni 2023.

Untuk ekspor, RI mencetak perdagangan US$ 27,01 miliar, turun 9,71% dari periode serupa tahun lalu US$ 29,92 miliar. Di Juni 2024, ekspor ke Tiongkok US$ 4,65 miliar, naik 1,46% dari US$ 4,58 miliar.

Tiongkok berkontribusi 32,12% terhadap total ekspor RI ke 13 negara utama di semester I 2024 senilai US$ 84,11 miliar. Sedangkan impor RI dari Tiongkok sebanyak 45,56% dari total impor RI ke-13 negara tujuan utama senilai US$ 71,20 miliar. (LK)