Bursa awasi saham RICY dan MEJA karena lonjakan harganya tak wajar
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat saham PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) dan PT Harta Djaja Karya Tbk (MEJA) karena pergerakan harganya yang di luar kebiasaan atau masuk dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).
Menurut data idnfinancials.com, RICY merupakan produsen pakaian dan barang mewah yang telah tercatat sejak 1997. Pada penutupan perdagangan Selasa (16/7) kemarin, harga saham RICY tiba-tiba melonjak 100% ke level Rp100 per lembar dalam waktu kurang dari sepekan.
Padahal selama sebulan sebelumnya, harga saham RICY stagnan di level Rp50 per lembar.
Sementara itu MEJA adalah emiten produsen furnitur dan baru saja tercatat di bursa pada Februari 2024. Namun dalam perdagangan sebulan terakhir, harga saham MEJA melonjak 71 poin atau 52,59% ke level Rp206 sampai dengan perdagangan hari ini pukul 10.37 WIB.
Sebelumnya, MEJA membanderol harga saham IPO pada level Rp103 per lembar.
“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” tulis BEI dalam keterangan resminya.
Mesikpun demikian, BEI meminta para investor untuk memperhatikan sejumlah hal penting. Mulai dari jawaban emiten terkait terhadap permintaan konfirmasi yang diminta oleh BEI, hingga mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum mengambil keputusan investasi. (KR)