BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.650

-25 (-0,26%)

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, membukukan laba bersih sebesar Rp26,9 triliun pada semester pertama (1H) 2024, tumbuh 11,1% year-on-year (yoy) atau dari semester yang sama tahun lalu.

Kinerja laba bersih BBCA pada 1H 2024 tidak lepas dari angka penyaluran kredit yang mencapai Rp850 triliun, tumbuh 15,5% yoy. Perlu diketahui, pertumbuhan ini berada di atas rata-rata industri.

“Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024,” jelas Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BBCA.

Per Juni 2024, kredit korporasi BBCA tumbuh 19,9% yoy menjadi sebesar Rp388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9% yoy menjadi Rp127,8 triliun, serta kredit UKM tumbuh 12,7% yoy menjadi Rp114,4 triliun.

Sementara itu portofolio kredit konsumer BBCA meningkat 13,6% yoly menjadi Rp210 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit KPR (kepemilikan rumah) yang meningkat 10,8% yoy menjadi Rp126,9 triliun, serta kredit KKB (kendaraan bermotor) 18,4% yoy menjadi Rp62,1 triliun.

Pertumbuhan kredit yang disalurkan BBCA pada 1H 2024 juga diikuti dengan perbaikan kualitas pinjaman. Hal ini terlihat dari Loan At Risk (LAR) yang tercatat sebesar 6,4% yoy, serta Non Performing Loan (NPL) yang berada di level 2,2%.

Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BBCA pada 1H 2024 tercatat sebesar Rp1.125 triliun, tumbuh 5% yoy. Komposisinya sebanyak 82% merupakan penghimpunan dana giro dan tabungan (CASA). (KR)