BBNI - PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rp 5.200

-50 (-0,95%)

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) bertahan sebagai konstituen Indeks Tempo-IDNFinancials 52 dari hasil evaluasi secara menyeluruh atas kriteria Indeks52. Market capitalisation (market cap) emiten ini tumbuh 26,20% menjadi Rp217,85 triliun di Maret 2024 dari Maret 2023 sebesar Rp172,62 triliun.

Data yang dihimpun, bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini terdaftar di empat kategori Indeks52 yakni, Main Index, High Growth, High Dividend, dan Big Market Cap.

Emiten ini mencatatkan market cap senilai Rp217,85 triliun per Maret 2024. Laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk Rp5,32 triliun, naik dari Rp5,22 triliun di periode serupa tahun lalu. Pendapatan bunga bersih Rp9,39 triliun, melandai dari Rp10,40 triliun.

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan laba tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) BBNI mencapai 6,33% dan rata-rata yield dividen 3,67%.

Sementara itu, rerata frekuensi saham dan volume saham diperdagangkan sebanyak 7.326 dan 19,98 juta saham per hari, sebanyak 141.158 pemegang saham publik, dan free float 40,26%.
Total market cap di kategori Main Index tercatat senilai Rp8,25 kuadriliun atau 71,46% dari total market cap di pasar modal Rp11,59 kuadriliun per Maret 2024. Di kategori High Growth, market cap tercatat Rp7,22 kuadriliun atau 62,48% dari total kapitalisasi pasar modal.

Di kategori High Dividend, market cap sejumlah Rp5,95 kuadriliun atau 51,51% dari total market cap dan di kategori Big Market Cap mencatatkan kapitalisasi pasar Rp8,49 kuadriliun atau 73,52% dari total market cap.

Indeks52 merupakan kolaborasi antara Tempo-IDN Financials sebagai salah satu indeks yang dapat dijadikan alternatif rujukan para investor di pasar modal. Indeks ini diperkenalkan pada 23 Juni 2023, bertepatan dengan Majalah Tempo berusia ke-52 tahun. Kehadiran Indeks52 akan memperkaya indeks acuan harga saham bagi kalangan investor di Indonesia. (LK)