BRIS - PT. Bank Syariah Indonesia Tbk

Rp 2.750

-50 (-2,00%)

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memasuki tahun kedua bertengger di tiga kategori Indeks52: Main Index, High Growth, dan Big Market Cap. Setelah evaluasi tahunan Indeks Tempo-IDNFinancials 52 (Indeks52), bank syariah milik negara ini dinilai masih memenuhi berbagai kriteria.

BRIS memulai debutnya di pasar modal Indonesia pada tahun 2018. Sejak saat itu, laba bersihnya terus bertumbuh subur, bahkan mencatatkan pertumbuhan laba tahun majemuk (CAGR) fantastis hingga 138,43% dalam 5 tahun terakhir, tertinggi di antara 84 konstituen Indeks52.

Tidak hanya itu, sebagai salah satu dari sedikit emiten perbankan syariah, saham BRIS populer diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan rerata frekuensi dan volume transaksi saham harian senilai 5.863 transaksi dan 17,3 juta saham, didukung dengan pemegang saham hingga 127,5 ribu dan free float hingga 9,87%.

Per Maret 2024, market capitalisation (market cap) BRIS mencapai Rp125 triliun, urutan ke-22 dari 84 emiten Indeks52 pascaevaluasi tahunan. Perlu diketahui, ke-84 konstituen Indeks52 mencetak market cap hingga Rp9 kuadriliun atau 78,06% dari Rp11,5 kuadriliun total market cap di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Beberapa kriteria yang disebutkan di atas telah dipenuhi BRIS, sehingga mengantarkannya ke posisi dalam 3 kategori Indeks52 sekaligus. Selain Main Index, High Growth, dan Big Market Cap, Indeks52 memiliki satu kategori lain, yaitu High Dividend.

Perlu diketahui, Indeks52 adalah indeks yang dilahirkan dari kolaborasi Tempo dan IDN Financials, dan resmi diluncurkan 23 Juni 2023 lalu. Dengan mengikutsertakan perusahaan publik dari berbagai sektor industri, indeks ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif rujukan para investor untuk memulai berinvestasi di pasar modal dengan memberikan daftar saham berkualitas. (ZH)