HMSP - PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Rp 635

+5 (+0,79%)

JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menempati tiga kategori di Indeks52 untuk periode setahun ke depan dimulai Juni 2024. Indeks52 besutan Tempo dan IDNFinancials ini, diperkenalkan kepada masyarakat pada 23 Juni 2023.

Data yang dihimpun, emiten ini menempati kategori yakni, Main Index, High Dividend, dan Big Market Cap. Kriteria penilaian mencakup antara lain, nilai market capitalisation (marketcap), pertumbuhan laba tahun majemuk, rerata yield dividend, jumlah pemegang saham di atas 3.000 shareholder, rerata volume dan frekuensi saham diperdagangkan dalam sehari, dan free float minimal 7,5% dari saham emiten tercatat di pasar modal.

Pada Maret 2024, market cap HMSP tercatat Rp100,03 triliun. Di tahun buku 2023, dividen yang dibayarkan sebesar Rp8,06 triliun, naik 26,68% dari dividen di tahun buku 2022 senilai Rp6,36 triliun dan laba bersih tercatat Rp8,09 triliun, tumbuh 27,86% dari Rp6,32 triliun. Di tahun buku 2023, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp8,07 triliun dan total ekuitas Rp29,86 triliun.

Pendapatan HMSP mencapai Rp115,98 triliun di tahun 2023, dengan penjualan terbanyak segmen Sigaret Kretek Mesin Rp68,92 triliun, diikuti Sigaret Kretek Tangan Rp35,94 triliun, Sigaret Putih Mesin Rp8,06 triliun, Sigaret Putih Tangan Rp999,60 miliar, dan lainnya Rp1,04 triliun. Penjualan ekspor ke pihak berelasi Rp706,06 miliar dan lainnya Rp297,84 miliar.

Pada periode sebelumnya, HMSP juga berada di tiga kategori Indeks52 dengan total konstituen 96 emiten dari berbagai sektor industri yakni, energi, tambang mineral, rumah sakit, properti, ritel modern, perangkat alat berat, infrastruktur jalan, telekomunikasi, dan minuman olahan, dan tembakau. Pasca dilakukan evaluasi indeks kemarin, sebanyak 23 emiten keluar dan 11 masuk sebagai konstituen Indeks52 sehingga tersisa 84 emiten.

Kehadiran Indeks52 diharapkan menambah ragam acuan pemilihan saham bagi calon investor di Indonesia. Sampai akhir tahun 2023, jumlah investor ritel mencapai 12,16 juta Single Investor Identification (SID), naik empat kali lipat sebelum pandemic COVID-19. Kenaikan ini berkat sejumlah kebijakan dari otoritas pasar modal yang menambah kepercayaan dan kemudahan berinvestasi di pasar modal. (LK)