BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 9.650

-25 (-0,26%)

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) himpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 1,12 kuadriliun di semester I 2024, tumbuh 5% dari periode serupa tahun 2023 sebanyak Rp 1,01 kuadriliun.

Jahja Setiaadmaja, Direktur Utama BBCA menyampaikan dana giro dan tabungan (current account and current asset) menyumbang 82% atau Rp 915 triliun dari total DPK. "Pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA mencapai 17 miliar kali, naik empat kali lipat dalam lima tahun terakhir," katanya dalam siaran pers dikutip Senin (29/7).

BCA mencatatkan frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar kali, naik 24% dari periode serupa tahun lalu.

Di sisi lain, emiten konstituen Indeks52 ini membukukan penyelaruan kredit Rp 850 triliun di semester I 2024, naik 15,5% dari periode serupa tahun lalu. Komposisi kredit yakni, korporasi Rp 388,6 triliun, komersil Rp 127,8 triliun, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Rp 114,4 triliun, dan kredit lainnya Rp 9 triliun.

Di semester I 2024, emiten ini mencatatkan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp 38,89 triliun, naik 5,40% dari Rp 36,90 triliun. Laba bersih Rp 26,87 triliun, tumbuh 11,10% dari Rp 24,19 triliun.

Sekadar informasi, BCA mengukuhkan diri sebagai konstituen Indeks52 untuk periode setahun ke depan dimulai Juni 2024. Emiten bank dengan market capitalization Rp 1,22 kuadriliun berada di kategori Main Indeks, High Growth, High Dividend, dan Big Marketcap. (LK)