DOID - PT. Delta Dunia Makmur Tbk

Rp 710

+20 (+2,90%)

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten jasa pertambangan, membukukan kerugian sebesar US$25,58 juta pada semester pertama (1H) 2024.

Padahal dari sisi top-line, pendapatan bersih DOID pada 1H 2024 hanya terkoreksi 0,24% yoy menjadi sebesar US$854,98 juta. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan bersih perseroan tercatat sebesar US$857,07 juta.

Kerugian DOID pada 1H 2024 ditengarai akibat kinerja laba usaha yang turun cukup signifikan. Sebagaimana disampaikan dalam laporan keuangannya, laba bruto DOID pada 1H 2024 turun 23,6% yoy menjadi US$73,86 juta.

Di samping itu, beban keuangan DOID juga meningkat 32% yoy menjadi US$56,94 juta pada 1H 2024. Kemudian beban lain-lain yang ditanggung oleh perseroan naik lebih dari 8 kali lipat menjadi US$15,65 juta, yang sebagian besar disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$12,21 juta.

Meskipun demikian, Dian Andyasuri, Direktur DOID, mengaku kinerja perseroan masih terbilang stabil di tengah kondisi cuaca ekstrem dan pelemahan nilai tukar mata uang. “Delta Dunia Group menghasilkan kinerja yang stabil pada semester pertama tahun 2024,” kata Dian, dalam keterangan resminya.

Sementara itu Fuad Salim, Direktur DOID, mengatakan perseroan akan tetap fokus pada keunggulan operasional dan manajemen keuangan yang cermat pada semester kedua tahun ini. “Sambil menjalankan strategi pertumbuhan di saat yang bersamaan,” ungkap Fuad.

Perlu diketahui, DOID baru-baru ini telah mengakuisisi produsen antrasit asal Amerika Serikat yang bernama Atlantic Carbon Group Inc. Nilai akuisisi tersebut ditaksir mencapai US$122,4 juta atau sekitar Rp1,98 triliun. (KR)