SUNI - PT Sunindo Pratama Tbk

Rp 795

-15 (-2,00%)

JAKARTA – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), perusahaan manufaktur oil country tubular goods (OCTG), membukukan pendapatan Rp522,4 milar di akhir semester-I 2024, tumbuh nyaris dua kali lipat atau 98,6% year-on-year (yoy) dari Rp263,2 miliar pada semester-I tahun 2023.

“Peningkatan pendapatan usaha tersebut seiring dengan petumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing tumbuh sebesar 66.8% yoy dan 416,4 kali yoy,” jelas manajemen SUNI dalam siaran resminya, yang dikutip hari ini (2/8).

Dengan lonjakan pendapatan yang fantastis ini, SUNI kemudian berhasil mencatatkan laba bersih tertingginya sepanjang sejarah. Laba bersih pada H1 2024 mencapai Rp123,5 miliar, atau meroket 177,2% yoy dari Rp44,5 miliar yang tercatat pada H1 2023.

Perlu diketahui, pada awal tahun ini, SUNI menargetkan pendapatan mencapai Rp923 miliar dan laba bersih mencapai Rp109,3 miliar pada akhir 2024. Dengan kata lain, perseroan telah mencapai 56% target pendapatan dan 113% target laba bersihnya tahun ini.

Dengan pencapaian pada H1 2024 ini, Direktur Keuangan SUNI, Freddy Soejandy, mengaku bahwa pihaknya akan merevisi target keuangan perseroan.

Diketahui bahwa SUNI telah menganggarkan Rp327,4 miliar untuk belanja modalnya tahun ini, yang akan disalurkan kepada anak-anak perusahaannya: PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM) dan PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).

RTM disebut  tengah menyiapkan fasilitas produksi keduanya untuk beroperasi tahun 2025, sementara PSM, yang merupakan perusahaan patungan dengan Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), siap berkontribusi pada kuartal-IV tahun ini lewat produksi wellhead dan christmas tree yang memenuhi ketentuan TKDN. (ZH)