JAKARTA - Sepanjang Juli 2024, tercatat 21 emiten masuk papan pemantauan khusus PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebanyak 15 emiten masuk kriteria tidak memenuhi persyaratan tercatat di pasar modal terkait free float.

Data dihimpun IDNFinancials dikutip Selasa (6/8), emiten dipantau terkait free float itu antara lain, PT Metro Realty Tbk (MTSM), PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), PT Dewata Freight International Tbk (DEAL), PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON), PT Arthavest Tbk (ARTA), PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI), dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT). Selain itu, PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL),  PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL), PT Roda Vivatex Tbk (RDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), dan PT Asler Group Internasional Tbk (RONY).

Sementara tujuh emiten lainnya, masuk dalam berbagai kriteria yakni, dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), ekuitas negatif, dan likuiditas rendah karena rerata nilai transaksi saham kurang Rp5 juta. Emiten tersebut antara lain, PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW), PT Indofarma Tbk (INAF),PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS), PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM), PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX), dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). (LK)