DOSS - PT. Global Sukses Digital Tbk

Rp 300

+38 (+15,00%)

JAKARTA – Melantai di Bursa Efek Indonesia Rabu lalu (7/8), PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) memiliki target pertumbuhan laba dan pendapatan double digit untuk tahun 2024. Pihak direksi mengaku target ini merupakan target yang realistis dan dapat diraih dengan laju kinerjanya saat ini.

Ditemui saat Konferensi Pers IPO DOSS minggu ini (7/8), Eddy Yulianto, Direktur Keuangan DOSS, membeberkan kinerja perseroan hingga Juni 2024 lalu serta targetnya hingga akhir tahun 2024.

“Capaian kami hingga Juni 2024, sales bersih mencapai Rp296,85 miliar,” sebut Yulianto. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan DOSS diketahui mencapai Rp263,8 miliar, atau naik 12,6% year-on-year (yoy).

Kenaikan pendapatan hingga H1 2024 ini juga mendorong peningkatan laba, meroket 26% yoy dari Rp14,23 miliar pada H1 2023 menjadi Rp17,95 miliar per Juni 2024.

Yulianto kemudian mengungkapkan bahwa kontribusi sales DOSS terdiri dari 3 segmen: offline, online, dan B2B. “40% adalah total sales dari offline, 34% berasal dari B2B, dan 26% berasal dari online,” sambungnya.

Didukung kinerja yang mumpuni hingga akhir semester-I 2024 ini, DOSS menargetkan pertumbuhan yang cukup signifikan pada pendapatan dan laba. “Kami proyeksikan di antara 13-16% [yoy] pertumbuhannya,” aku Yulianto.

Menurut Yulianto, DOSS diproyeksikan mencetak pendapatan hingga Rp684,76 miliar pada tahun 2024, naik dari Rp609,57 miliar yang dibukukan tahun lalu, seperti yang tertera pada prospektus IPO DOSS.

“Per 30 Juni 2024, sales kita sudah mencapai 45,9% dari pencapaian target dari proyeksi,” klaim Yulianto.

Tidak hanya itu, dengan target laba tahun 2024 sebesar Rp28,71 miliar, maka laba bersih DOSS hingga tengah tahun juga sudah mencapai 51,6% dari proyeksi laba. “Jadi, target-target ini merupakan target yang achievable,” ujar Yulianto.

Dengan rencana ekspansi yang diungkapkan Rabu lalu (7/8), masa depan tampak menjanjikan bagi DOSS. Namun, perseroan harus tetap waspada mengingat beberapa emiten yang berusia satu tahun di bursa kini mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan, baik dari segi keuangan dan saham.

Seperti yang diberitakan IDN Financials, beberapa emiten, seperti PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT)PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) dan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) melaporkan kinerja saham merosot signifikan setelah setahun terdaftar di bursa, terlepas dari posisi laba-ruginya.

Meskipun perjalanannya masih panjang, per Jumat ini (9/8), saham DOSS tercatat meroket jauh hingga 88,15%, dari Rp135 per lembar yang ditawarkan saat IPO menjadi Rp254 hingga penutupan transaksi hari ini. (ZH)