JAKARTA - Kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan II 2024 turun 22,41% dibandingkan triwulan I 2024. Capaian PMA ini juga turun 11,88% dibandingkan periode serupa tahun 2023.

Dikutip dari Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang dirilis Bank Indonesia (BI), Kamis (22/8), aliran masuk PMA tercatat US$4,89 miliar di triwulan II 2024, turun dari US$6,30 miliar di triwulan I 2024. Aliran PMA ini juga turun dibandingkan triwulan II 2023 yang tercatat US$5,55 juta.

Penyumbang aliran PMA terbanyak dari Kawasan ASEAN US$2,91 miliar, diikuti emerging market Asia, termasuk Tiongkok US$1,38 miliar, Amerika Serikat (AS) US$292 juta, Eropa US$257 juta, dan Jepang US$229 juta.

Kontribusi aliran masuk PMA dari Kawasan negara emerging market, ASEAN dan AS tercatat US$4,6 miliar atau 93,8% dari total target PMA.

Di sisi lain, investasi portofolio pada triwulan II 2024 surplus US$3 miliar, naik dari triwulan I 2024 yang tercatat defisit US$1,8 miliar. Capaian tersebut termasuk neto investasi portofolio di sisi kewajiban sebesar US$4 miliar, setelah mencatatkan arus keluar neto US$0,5 miliar di triwulan I 2024. (LK)