Jinxin Fertility Group masuk Morula Indonesia, BMHS raup Rp351,7 miliar
JAKARTA – PT Morula Indonesia (MI), anak usaha PT Bundamedik Tbk (BMHS) yang bergerak di bidang In-Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung, menyambut kedatangan pemegang saham baru, Jinxin Fertility Group (Jinxin).
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan pada 16 Juli 2024 lalu, sebagai tindak lanjut dari perjanjian Pengambilan Bagian dan Pembelian Saham pada 1 April 2024.
Dalam perjanjian tersebut, MI menerbitkan 48.333 saham baru, setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor MI, yang keseluruhannya diambil alih oleh Jinxin.
Selain itu, mengacu pada perjanjian tersebut, Jinxin juga disebut akan mengakuisisi 5% saham milik PT Bunda Ipiti Investama (BIPI), salah satu pemegang saham MI.
“Terhitung sejak tanggal penyelesaian (19 Juli 2024), Jinxin Singapore memiliki total 30% saham dalam MI,” sebut Josephine Tobing, Corporate Secretary BMHS, dalam siaran resmi yang dikutip hari ini (26/8).
Hal ini kemudian menggerus porsi BMHS dan BIPI dalam MI menjadi masing-masing 47,25% dan 22,75% dari 63% dan 37%. Berdasarkan keterbukaan informasi, nilai transaksi yang diterima BMHS disebut mencapai Rp351,69 miliar, sementara BIPI meraup Rp70,34 miliar.
Dikutip dari Amanda Sanjaya, Investor Relations BMHS, pada acara Public Expose Live 2024 BMHS hari ini (26/8), Rp351,69 miliar tersebut akan digunakan perseroan untuk membayar sebagian utang bank dan ekspansi layanan kesehatan perseroan.
“Hal ini juga kemudian akan menurunkan debt-to-EBITDA perusahaan menjadi 1x, yang menunjukkan sehatnya balance sheet perusahaan,” lanjut Sanjaya.
Perlu diketahui, walaupun porsi BMHS dalam MI berkurang, BMHS tetap menjadi pemegang saham pengendali MI serta mengonsolidasikan keuangan MI pada laporan keuangan BMHS. (ZH)