WIFI optimis lini telco jadi tulang punggung baru
JAKARTA – Manajemen PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), atau yang lebih dikenal dengan Surge, mengungkapkan optimismenya terhadap lini bisnis infrastruktur telekomunikasinya (telco), yang dianggap dapat menjadi mesin penggerak untuk kinerjanya di masa depan.
Perlu diketahui, per Juni 2024, kontribusi segmen telco pada pendapatan WIFI melonjak tajam hingga 170,49% year-on-year (yoy), tertinggi dibandingkan dua segmen bisnis WIFI lain, yaitu periklanan dan platform digital. Pendapatan segmen ini mencapai Rp117,5 miliar pada semester-I 2024.
“Kami proyeksikan segmen telco akan menyalip sektor advertising pada akhir tahun ini,” sebut Gilman P. Nugraha, Direktur Surge, saat ditemui di Public Expose Live 2024 WIFI Selasa (27/8) pagi.
Sementara itu, segmen periklanan, walaupun mewakili 59% pendapatan WIFI pada H1 2024, hanya tumbuh 40,54% yoy menjadi Rp184,1 miliar di akhir Juni. Bahkan, kontribusi platform digital terjun bebas 80,8% yoy menjadi Rp8,9 miliar.
“Segmen ini dulu memang jaya-jayanya saat pandemi. Saat mulai offline, ada kontraksi di digital business,” jelas Nugraha.
Merespon tren perusahaan telco yang marak mendivestasikan aset fibre optic-nya, Surge akan terus meninjau berbagai opsi untuk memperluas jaringan fibre optic-nya lewat akuisisi.
“Potensi pasar masih besar, dengan pengguna fixed broadband masih 15% di Indonesia,” tambah Yune Marketatmo, Direktur Utama WIFI, pada kesempatan yang sama.
Hingga kini, Nugraha mengungkapkan bahwa utilisasi jaringan fibre optic Surge masih di bawah 25%. “Kami baru mulai di tahun 2023, jadi ini sudah termasuk fast market acceptance,” ungkapnya.
Disebutkan pula bahwa kapasitas bandwidth jaringan WIFI kini masih 5,6 Tbps. Nugraha kemudian menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kapasitas hingga level maksimum pada 64 Tbps, perseroan akan membutuhkan investasi bertahap yang mencapai total Rp800-900 miliar. (ZH)