PTPP - PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Rp 450

+16 (+3,69%)

JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp17,4 triliun hingga Agustus (8M) 2024, turun dari Rp22,56 triliun yang dicetak hingga 8M 2023. Capaian tersebut setara dengan 54,3% dari target kontrak baru PTPP sebesar Rp32 triliun hingga akhir 2024.

Penurunan kontrak baru sebesar 22,96% year-on-year (yoy) ini, menurut Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP, disebabkan beberapa jadwal dan proses tender yang mundur.

Hingga Agustus 2024, pemerintah dan swasta mendominasi masing-masing 38% dari total kontrak baru PTPP, sementara porsi BUMN hanya 24%.

Purbianto juga kemudian menambahkan bahwa 54% dari total kontrak baru PTPP pada 8M 2024 ini merupakan proyek jalan dan jembatan, disusul gedung dengan porsi 28%, dan industri 14%.

“Industri ini banyak disumbang oleh proyek tambang dari MIND ID,” ungkap Purbianto dalam Public Expose Live 2024 PTPP hari ini (28/8).

Sebagai salah satu BUMN Karya, hingga Juni 2024, PTPP juga disebut telah menangani 13 proyek di IKN dari total 24 proyek PTPP di Kalimantan tahun ini. Beberapa di antaranya adalah Istana Garuda dan jalan akses masjid IKN.

Hingga Agustus 2024, PTPP sudah menambah 4 proyek lain di IKN, sehingga totalnya mencapai 17 proyek senilai Rp12,7 triliun. “Ada yang harus selesai pada bulan Oktober, atau di tahun 2025,” sambung Yuyus Juarsa, Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP, pada kesempatan yang sama.

Diketahui bahwa total nilai 13 proyek pada H1 2024 tersebut mencapai Rp11,2 triliun, dan, menurut Juarsa, berkontribusi 46,72% terhadap total pendapatan PTPP per Juni 2024, yang mencapai Rp8,79 triliun.

Perlu diketahui, walaupun pendapatannya tahun 2023 lalu turun 2,11% yoy menjadi Rp18,5 triliun, PTPP tetap memasang target pendapatan pada level Rp20,5 triliun di akhir tahun 2024 atau naik 10,8% yoy. (ZH)