BBNI - PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rp 5.350

+50 (+0,94%)

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan kredit tumbuh subur hingga semester-I tahun 2024, mencapai Rp727 triliun atau naik 11,7% year-on-year (yoy), didukung oleh dua segmen utama: kredit korporasi dan kredit konsumen.

Disampaikan bahwa kredit korporasi BBNI mendominasi portofolio kreditnya hingga 55%, atau mencapai Rp403,1 triliun pada semester-I tahun 2024.

“Kredit korporasi ini terdiri dari BUMN dan swasta, dan merupakan segmen yang berisiko rendah. Kami menyebutnya top-tier segment,” sebut Novita Anggraini, Direktur Keuangan BBNI, pada Public Expose Live 2024 hari ini (30/8).

Walaupun begitu, manajemen kini memberi perhatian lebih pada segmen UMKM, yang membutuhkan perbaikan kualitas kredit. “Walaupun hanya mencakup 11% dari portofolio kredit BNI, pelemahan ini masih bisa berdampak pada pertumbuhan bisnis BNI,” sambung Anggraini.

Hal ini termasuk ke dalam strategi penajaman fokus bisnis BNI, yang menghasilkan pertumbuhan signifikan pada kredit konsumen hingga 15,1% yoy atau sebesar Rp132,7 triliun. Capaian ini berhasil membawa segmen ini menjadi pilar kedua pertumbuhan kredit menyusul kredit korporasi.

“Segmen ini ditopang oleh kredit kepemilikan rumah (KPR) dan personal loan,” jelas Anggraini lebih lanjut. Menurutnya, BNI kini memiliki kekuatan di dua industri tersebut, dengan market share KPR dan kartu kredit BNI masuk ke dalam top 3 di Indonesia.

Dengan suburnya kredit BNI pada semester-I ini, manajemen kini lebih optimis dalam memasang target pertumbuhan kredit, sehingga merevisi targetnya dari 9-11% menjadi 10-12% pada tahun 2024.

“Kami memproyeksikan semester-II lebih baik dari kinerja semester-I, yang datang dari dua faktor, yaitu pertumbuhan kredit dan Cost-Of-Fund yang lebih terjaga,” tutup Anggraini. (ZH)