Penjualan alat berat Komatsu anjlok, UNTR hadapi gempuran produk China
JAKARTA. Penjualan alat berat Komatsu yang dibukukan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) sampai dengan Juli (7M) 2024 tercatat sebanyak 2.515 unit, turun 29% dibandingkan 7M 2023 yang mencapai 3.551 unit.
Manajemen UNTR menilai penurunan tersebut disebabkan oleh rendahnya permintaan alat berat dari sejumlah sektor, mulai dari pertambangan sampai dengan konstruksi. Kendati demikian, perseroan masih menguasai pangsa pasar (market share) alat berat yang cukup besar di Indonesia.
“Kami bisa pertahankan market share kami, sehingga masih bisa di level 28-20%,” kata Loudy Irwanto Ellias, Direktur UNTR, dalam paparan publik yang digelar hari ini.
Di samping itu, Irwanto juga mengaku persaingan pasar alat berat di Indonesia semakin besar, terutama dengan gempuran produk alat berat buatan China yang dijual dengan harga murah. “Sebenarnya [produk China] memang ancaman yang sangat besar bagi kami,” kata Irwanto.
Meskipun demikian, kata Irwanto, UNTR telah menghadapi tantangan tersebut dengan sejumlah strategi. Mulai dari strategi dual-product line, hingga memberikan nilai tambah bagi customer.
Dengan strategi dual-product line yang digarap bersama prinsipal, UNTR bisa menyediakan produk alat berat yang lebih ekonomis untuk pekerjaan ringan hingga menengah. Sedangkan nilai tambah yang ditawarkan kepada customer, mulai dari fasilitas fleet monitoring hingga spare part yang bisa langsung dipasang oleh customer secara mandiri untuk mengefisienkan perawatan.
Menurut data idnfinancials.com, UNTR membukukan pendapatan sebesar Rp64,51 triliun pada semester pertama (1H) 2024. Sedangkan laba bersihnya tercatat sebesar Rp9,5 triliun. (KR)