JAKARTA - Sepanjang Agustus 2024, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pantau khusus 21 emiten, yang umumnya dalam kategori rerata harga sahamnya di pasar reguler kurang dari Rp51 per saham.

Data dihimpun IDN Financials, Kamis (5/9), terdapat Sembilan emiten yang dipantau khusus terkait rerata harga saham di pasar reguler atau pasar regular periodice call auction kurang dari Rp51 per saham dan likuiditas rendah dengan rerata harian nilai kurang Rp5 juta dan volume kurang dari 10 ribu saham selama tiga bulan terakhir.

Emiten tersebut antara lain, PT Mahakam Resources Tbk (TIRT), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP), PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP), PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU), PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX), PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP).

Sementara emiten lainnya masuk dalam berbagai kategori yakni, tidak membukukan pendapatan di Laporan Keuangan Auditan/Laporan Keuangan Interim dibandingkan Laporan Keuangan sebelumnya, memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir, perusahaan dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian (homoligasi), dan dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari sehari bursa disebabkan aktivitas perdagangan.

PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI). PT PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI), dan PT Green Power Group Tbk (LABA). (LK)