INTP - PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Rp 7.825

-75 (-1,00%)

JAKARTA - Kamis (12/9), sebanyak 3,1 miliar lembar saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) diborong oleh PT Harimas Tunggal Perkasa. Investor ini tadinya memegang sekitar 7,13 miliar lembar, atau 13,15% saham, tapi penambahan saham via PT Ciptadana Sekuritas Asia tersebut membuat kendali sahamnya meroket jadi 18,86%. Impack Pratama sendiri merupakan produsen bahan bangunan plastik seperti lembaran dinding kembar PP, atap, plafon, dll.

PT Ekadharma Inti Perkasa, pemegang saham pengendali PT Ekadharma International Tbk (EKAD), lalu belanja saham sebanyak 298.300 lembar, dengan porsi saham terakhir sebesar 82,02% di produsen dan eceran pita perekat, aluminium foil, cling wrap dan bahan terkait ini. Pembelian saham dua emiten selanjutnya merupakan aksi buyback saham. Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membeli 230.800 lembar sahamnya sendiri, disusul oleh emiten yang bergerak di bidang impor dan distribusi bahan kimia untuk industri batik dan makanan PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dengan 120 ribu lembar saham.

Kabar berikutnya datang dari perusahaan yang bergerak di bidang perantara pedagang efek dan perdagangan sekuritas PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE). Investor asing RR Capital Group Pte Ltd memutuskan untuk memperkuat kendalinya menjadi 37% dengan belanja 283 juta lembar saham PEGE. Sementara itu, PT Anugerah Inti Karisma justru menjual saham PEGE sebanyak 285,96 juta lembar, dengan porsi saham yang merosot dari hampir 16% ke 5,75% saja. Kedua transaksi tersebut dilakukan melalui PT Panca Global Sekuritas.

Di sisi lain, PT Sinar Mas Cakrawala menjual 5,18 juta saham penyedia jasa keuangan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), diikuti oleh PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk yang mengurangi sahamnya di penyedia solusi acara PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) sebanyak 1,5 juta lembar. Pengurangan persentase saham lalu kembali dicatat oleh Ruhong Holding Pte Ltd dan PT Intan Pariwara, dua investor besar PT Perma Plasindo Tbk (BINO), yang merupakan produsen alat tulis kantor merek Bantex. Tanpa pengurangan jumlah saham sama sekali, Ruhong Holding (dengan 1,94 miliar saham) kini tinggal mengendalikan 88,7% BINO, sedangkan Intan Pariwara (dengan 174 juta saham) memegang 7,92%. (KD)

Baca terus petunjuk pasar terbaru hanya di IDNFinancials!