EKAD - PT. Ekadharma International Tbk

Rp 232

-2 (-1,00%)

JAKARTA. Perusahaan asuransi umum PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) menggelar stock split dengan rasio 1:10, Kamis (19/9). Imbas dari aksi korporasi tersebut, tiga investor besar LPGI masuk di petunjuk pasar kali ini dengan perubahan porsi saham yang signifikan.

Pertama, PT Hanwha Life Insurance Indonesia, pengendali 59,46% saham LPGI, kini memegang 1,78 miliar saham, dari yang tadinya 178,39 juta lembar. Pemilik 23% saham LPGI, PT Inti Anugerah Pratama, mencatat perubahan saham dari 69 juta ke 690 juta lembar. Lalu, investor asing Hanwha General Insurance Co Ltd, dengan 14,9%, kini memegang 447 juta saham, naik 10 kali lipat dari 44,70 juta saham yang sebelumnya dimiliki.

Selanjutnya, PT Sinar Mas Cakrawala menambah saham di penyedia jasa keuangan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), sebanyak hampir 1,5 juta lembar, Baik investor maupun emiten tersebut merupakan bagian dari Sinar Mas Group. Transaksi ini pun difasilitasi oleh PT Sinarmas Sekuritas. PT Ekadharma Inti Perkasa, pemegang saham pengendali PT Ekadharma Inti Perkasa Tbk (EKAD), lalu membeli tambahan saham 409.300 lembar saham di produsen dan eceran pita perekat, aluminium foil, cling wrap dan bahan terkait ini.

Di sisi lain, pengurangan saham terbesar kali ini dicatat oleh PT Goldman Investindo Sedaya, pemegang saham pengendali PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS). Investor ini melepas 402 juta lembar saham IBOS, dengan porsi saham yang turun dari 50,83% ke 45,84%. IBOS sendiri adalah perusahaan industri makanan dan minuman yang mengelola D’Monaco Restaurant di Yogyakarta.

PT Samuel Tumbuh Bersama lalu menjual 13,81 juta lembar saham produsen kelapa sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), diikuti oleh PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk yang menjual 1 juta saham perusahaan pembiayaan konsumen PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI).

Investor asing juga tampak melepas saham kali ini, dimulai dengan Fidelity Funds yang menjual 51,700 lembar saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten yang mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) sebagai satu-satunya pewaralaba KFC di Indonesia.

Terakhir, Ruhong Holding Pte Ltd mencatat penurunan presentasi saham tipis di PT Perma Plasindo Tbk (BINO), dari 88,64% ke 88,6%, meski total saham yang dipegang tidak berubah. BINO sendiri adalah perusahaan induk dari Bino Group yang merupakan manufaktur dan distributor peralatan kantor dengan merek Bantex. (KD)

Baca petunjuk pasar terbaik hanya di IDN Financials!