INET - PT. Sinergi Inti Andalan Prima Tbk

Rp 69

-1 (-1,45%)

JAKARTA - PT RMK Investama memutuskan untuk memperkokoh posisinya di perusahaan penyedia jasa logistik batu bara PT RMK Energy Tbk (RMKE), Selasa (24/9). Sebelumnya, investor ini memegang sekitar 25,14% saham, namun dengan penambahan 900 juta lembar saham via PT Ciptadana Sekuritas Asia, investor ini pun kini menjadi pemegang saham pengendali dengan 45,71%.

Selain itu, perusahaan induk PT MNC Asia Holding Tbk kembali menambah saham di anak usahanya yang bergerak di bidang pengembangan dan manajemen resor dan hotel, PT MNC Land Tbk (KPIG), sebanyak 260 juta lembar, sehingga kini memegang 9,68% kepemilikan.

Penambahan saham selanjutnya dicatat oleh investor individu Pinky NK yang belanja 680.200 lembar saham penyedia jasa transportasi penunjang lepas pantai PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), diikuti oleh Low Tuck Kwong yang membeli 35.600 lembar saham lagi di emiten industri pertambangan dan kontraktor batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN)PT Lautan Luas Tbk (LTLS) lalu terlihat membeli sahamnya sendiri dalam aksi buyback, sebanyak hampir 250 ribu lembar. LTLS sendiri bergerak di bidang impor dan distribusi bahan kimia untuk industri batik dan makanan.

Sementara itu, pengurangan saham terbesar kali ini dicatat oleh PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara dengan melepas 205,53 juta saham perusahaan teknologi informasi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Porsi saham pengendali ini pun turun dari 73.56% ke 70,82%. Hampir 127 juta lembar saham perusahaan energi terbarukan PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) lalu dijual oleh pengendalinya, Gafur Sulistyo Umar, dengan persentase kepemilikan akhir sebesar 48,64%.

Dalam volume yang lebih kecil, PT Samuel Tumbuh Bersama melepas 15,72 juta saham produsen kelapa sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS). Investor asing CGS International Securities Singapore Pte Ltd menyusul dengan menjual 2,5 juta saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI), emiten yang bergerak di bidang eksplorasi dan penambangan emas.

Terakhir, Ruhong Holding Pte Ltd, pemegang 1,94 miliar saham PT Perma Plasindo Tbk (BINO) mencatat penurunan porsi saham dari 88,54% ke 88,51% di manufaktur dan distributor peralatan kantor tersebut. (KD)

Baca petunjuk pasar terbaru hanya di IDN Financials!