Percepat inovasi hidrogen hijau, PGEO gandeng Pertamina NRE dan Genvia
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan Genevia, perusahaan asal Prancis yang fokus pada pengembangan teknologi hidrogen bersih.
MoU tersebut mengatur kerja sama antara PGEO, Pertamina NRE, dan Genvia untuk melaksanakan studi bersama, terkait pengembangan hidrogen hijau atau rendah karbon. Pengembangan dilakukan dengan pemaduan teknologi SOEL (Solid Oxide Electrolyzer) dari Genvia dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Combined Heat and Power (CHP) milik PGEO.
“Skema teknologi ini diharapkan dapat menjadi model keekonomian bisnis hidrogen hijau berbasis listrik panas bumi yang menarik dan kompetitif di pasar,” ungkap Kitty Andhora, Corporate Secertary PGEO, dalam keterangan resminya.
Sementara itu Julfi Hadi, Direktur Utama PGEO, mengatakan kerja sama tersebut merupakan wujud sinergi antara Pertamina Group dan Genvia dalam memasuki pasar energi hijau global. “Kemitraan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas negara untuk memajukan pengembangan dan pengadopsian energi hijau secara menyeluruh,” kata Hadi.
Sebagai catatan, Genvia adalah usaha patungan publik-swasta yang dibentuk oleh sejumlah perusahaan dan organisasi tenama. Beberapa di antaranya mulai dari The French Alternative Energies and Atomic Energy Commission (CEA), Schlumberger, Vinci Construction, Vicat, dan pemerintah daerah Occitanie di Prancis. Genvia memiliki misi untuk mengembangkan teknologi hidrogen bersih. (KR)