BMHS rencana ekspansi, prospek IKN masih dalam studi
JAKARTA – PT Bundamedik Tbk (BMHS), emiten pengelola Rumah Sakit Bunda, mempertegas rencana ekspansi dalam 3-5 tahun ke depan ke wilayah yang belum disentuhnya.
Menurut Agus Heru Darjono, Presiden Direktur BMHS, rencana ekspansi ke kota-kota yang belum memiliki presensi RS Bunda memang termasuk ke dalam strategi pertumbuhan bisnis rumah sakit.
Diketahui, BMHS sudah memiliki 10 rumah sakit di seluruh Indonesia, 5 di antaranya berada di Jabodetabek. “Nah, kami akan menargetkan di teritori yang saat ini, kami belum ada, termasuk di Indonesia Timur atau misalkan, di Jawa Timur,” tambah Darjono.
Darjono mengaku optimis dengan prospek bisnis ekspansi rumah sakit ini, karena kebutuhan layanan RS masih tinggi. “Jumlah penduduk dengan jumlah beds yang ada di seluruh rumah sakit, Indonesia masih termasuk kecil sekali,” klaimnya.
“Kami merencanakan penambahan 1-2 rumah sakit per tahun,” ungkap Darjono lebih lanjut saat ditemui di sesi Diskusi Media BMHS hari ini (2/10).
Sejalan dengan rencana ini, Cuncun Wijaya, CFO BMHS, mengaku rencana ekspansi ini akan berjalan secepatnya. “Di sisa akhir tahun nanti, kita juga akan memulai additional gedung yang akan kita lakukan. [Lokasinya] mungkin kita release di Q3,” jelasnya di kesempatan yang sama.
Selain itu, mengenai potensi ekspansi BMHS ke IKN, manajemen mengaku bersikap hati-hati. “Memang saat ini, kami sedang melakukan feasibility study, karena kami perlu benar-benar berhati-hati melakukan feasibility study ini; bahkan kami belum pernah ke sana,” aku Darjono.
Namun, pihak manajemen mengaku belum menentukan anggaran untuk ekspansi di tahun depan. Hingga Juni 2024, Wijaya mengungkapkan bahwa BMHS telah menggunakan Rp142 miliar dari total belanja modal Rp300 miliar tahun ini.
“Penggunaan dana yang paling besar itu renovasi yang dilakukan atas rumah sakit kita di Menteng, dan yang baru kita akuisisi, baik di Palembang dan Bekasi,” jelas Wijaya. (ZH)