JAKARTA. Broom, startup otomotif digital, mengumumkan penutupan pendanaan Seri A+ senilai US$25 juta yang dipimpin oleh Openspace dan diikuti oleh sejumlah investor ternama seperti AC Ventures dan MUFG Innovation Partners.

Ayu Tanoesoedibjo, Executive Director Indonesia di Openspace, mengatakan pendanaan tersebut bertujuan untuk Broom dalam mendigitalisasi sektor otomotif yang masih terbilang tradisional, melalui solusi pembiayaan untuk padar pelaku usaha dealer. “Kami percaya bahwa tim Broom telah membuktikan kemampuan mereka untuk mewujudkan transformasi ini,” ungkap Ayu, dalam sebuah keterangan resmi.

Ke depannya, Broom akan mempercepat ekspansi pasar setelah mendapatkan dukungan pendanaan tersebut. Selain itu, Broom juga akan melanjutkan kemitraan strategis dan membangun tim yang solid untuk pertumbuhan berkelanjutan.

“Dengan menyediakan solusi komprehensif, termasuk pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif untuk dealer di seluruh Indonesia, kami bertujuan untuk mentransformasi industri dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkap Pandu Adi Laras, CEO Broom.

Pandu menambahkan, pertumbuhan bisnis Broom juga telah terlihat pada semester pertama tahun ini. Pertumbuhan ini dapat dilihat pada angka penyaluran dana perusahaan dari Buyback—produk yang dirancang untuk dealer otomotif agar dapat menjual sementara stok kendaraan dan memperoleh modal kerja, yang tumbuh 144,9% menjadi sebesar Rp1,1 triliun.

Di samping itu, Pandu menyebut Broom Leasing Channel (BLC) yang diluncurkan akhir tahun lalu, telah menghasilkan 2.300 transaksi, serta perolehan total pendapatan lebih dari US$17 juta. “Kami yakin bahwa pencapaian ini akan menjadi dasar yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang,” imbuh Pandu.

Perlu diketahui, Broom beroperasi sejak Juni 2021 di bawah naungan PT Teknologi Usaha Nusantara. Broom menawarkan akses pendanaan bagi dealer otomotif dalam mendapatkan pendanaan jangka pendek, dengan menjadikan stok kendaraan sebagai jaminan. (KR)