Mantapkan rebranding, PermataBank luncurkan Permata ME
JAKARTA – Setelah proses rebranding logo pada akhir September lalu, PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau yang lebih akrab dikenal dengan PermataBank, meluncurkan tampilan baru yang modern dalam aplikasi mobile banking miliknya, yang kini disebut Permata ME. Diketahui, aplikasi mobile banking PermataBank terdahulu bernama PermataMobile X.
“PermataMobile X itu diluncurkan 2018. Sebenarnya, ini, kan, [versi] naik kelasnya; naik ke level yang berikutnya. Jadi, kita membawakan bukan hanya brand baru, tapi juga pengalaman-pengalaman yang lebih nyaman, dengan fitur yang lebih lengkap,” ungkap Djumariah Tenteram, Consumer Banking Director Permata Bank, yang lebih akrab disapa Mariah.
Sejalan dengan tujuan PermataBank menjadi bank lokal yang memiliki jaringan internasional dan visi regional, Permata ME memiliki fitur yang memudahkan transaksi lintas negara, seperti jual-beli valas, transfer 13 mata uang asing, serta cross-border QR payment. “Kita juga ada kemudahan untuk pembelian menggunakan QR, di Singapura, Malaysia, dan Thailand,” klaim Riga Sunkara, Division Head Digital Channel PermataBank.
“PermataBank senantiasa menantikan feedback, semua masukan dari nasabah, agar pengalaman pengguna itu lebih baik. Oleh karena itu, kita perkenalkan aplikasi ini untuk meningkatkan pengalaman perbankan dalam hal mobile banking,” jelas Mariah saat ditemui di Konferensi Pers Peluncuran Permata ME hari ini (10/10).
Dari segi keamanan, aplikasi ini memiliki fitur log-in menggunakan data biometric (sidik jari dan wajah), serta konfirmasi pembayaran lewat PIN mobile banking.
“Kami juga memberikan komitmen dengan Permata ME yang baru ini, bahwa kami secara kontinyu selalu melakukan enhancement dalam security, agar nasabah merasa aman menggunakan Permata ME,” tambah Mariah.
Perlu diketahui, rebranding logo PermataBank dari tiga bongkah permata menjadi lotus atau bunga teratai ini merupakan langkah yang diambil setelah Bangkok Bank resmi menjadi pemegang saham pengendali PermataBank setelah akuisisi pada bulan Mei 2020.
Per September 2024, Bangkok Bank memiliki 89,12% saham BNLI, sedangkan sisanya, 10,88%, adalah milik publik. (ZH)