Menilik potensi ekspor UMKM Indonesia, Dubes RI: Harus banyak belajar dari Thailand
JAKARTA – Rachmat Budiman, Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, berharap UMKM Indonesia dapat merambah pasar dunia dalam skala yang lebih besar. Namun, masih banyak yang harus dilakukan pemangku kepentingan, termasuk pemain UMKM itu sendiri.
“Jika ingin menundukkan pasar dunia dalam bidang UMKM, tundukkan Thailand, karena Thailand sangat bagus dalam mengembangkan bidang potensial UMKM-nya,” jelas Budiman saat menyambut delegasi pers Indonesia di Thailand Rabu lalu (16/10).
Budiman mengaku bahwa Kedubes RI di Thailand memang sudah memfasilitasi beberapa pemain UMKM Indonesia untuk memasarkan produknya di Thailand lewat beberapa pagelaran yang diselenggarakan pemerintah Thailand.
Selain itu, Budiman mengungkapkan Kedubes RI rutin menyelenggarakan program TTICF; Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum; setiap September untuk memperkenalkan UMKM Indonesia serta menarik investor bisnis asing.
Namun, Budiman menyatakan bahwa promosi UMKM di negara lain harus diseleksi dengan ketat dan dikurasi dengan tepat, agar dapat memberikan kesempatan bagi UMKM yang berkualitas. “Kita tidak ingin promosi ini jadi sesuatu yang backfire, yang counterproductive bagi kita,” tambahnya.
“Karena banyak kasus pengaduan pada kami, saat promosi dan produksi ada kejomplangan. Saat promosi bagus, namun begitu produksi banyak, kualitasnya jatuh,” jelas Budiman lebih lanjut.
Misalnya, tahun lalu, ketika Kedubes RI membawa beberapa perusahaan dari Thailand untuk bekerja sama dengan UMKM di Jawa Timur, walaupun antusiasme kedua belah pihak tinggi, kapasitas produksi mereka tidak bisa memenuhi permintaan.
“Ketika ada tambahan, jadi susah. Jadinya pengepul, dari kanan kiri, jadi standarnya tidak terpenuhi,” jelas Budiman.
Peran stakeholders dalam UMKM: Indonesia vs Thailand
Namun, tidak hanya pemain UMKM, Budiman juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama para pemangku kepentingan untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia.
Menurut Budiman, Indonesia harus banyak belajar dari Thailand dalam hal ini. Misalnya, lewat adopsi program OTOP, atau One Tambon One Product, yang merupakan program pemerintah Thailand untuk mendukung produk-produk lokal yang diproduksi ribuan tambon, atau unit pemerintahan daerah terkecil, di Thailand.
Berdasarkan pengamatan langsung IDN Financials di Thailand, produk-produk OTOP memang memiliki rak-rak tersendiri di dalam toko, seperti yang terlihat pada salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Thailand, Big C. Buka hingga pukul 2 pagi, supermarket retail yang menjadi destinasi wajib turis asing ini menjajakan berbagai produk OTOP dengan kualitas yang teruji dan packaging yang mumpuni.
Budiman juga menyoroti hal ini dalam diskusi bersama pers di Kedubes RI di Thailand Rabu lalu (16/10). “Kalau kita lihat, yang kita harus banyak belajar, stakeholders di sini sangat terpadu dalam mempromosikan UMKM. Kalau di mall-mall besar, ada section khusus untuk produk-produk OTOP. Kalau mereka tidak menulis OTOP, atau pedagangnya tidak menyatakan produk UMKM, kita tidak tahu bahwa itu adalah produk UMKM, karena packaging-nya bagus, kualitasnya bagus,” ujarnya.
Pentingnya dukungan pembiayaan bagi UMKM
Berdasarkan data BPS dan Bank Indonesia tahun 2023, UMKM memang sudah menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, dengan kontribusi lebih dari 61% untuk PDB Indonesia. Namun, pemberian kredit UMKM masih terhitung cukup kecil, yaitu hanya 20,5% dari total kredit di Indonesia, menurut data terbaru OJK bulan Januari tahun 2024.
Terkait dengan hal ini, salah satu bank terbesar di Thailand, KasikornBank, atau yang lebih familiar dikenal dengan KBank, siap memasuki Indonesia lewat akuisisinya atas 84,55% saham PT Bank Maspion Tbk (BMAS), yang aktif bergerak di daerah Jawa Timur.
“Kami dapat berkontribusi lewat layanan finansial kami dengan membawa keahlian kami; kami unggul dalam hal digital banking dan pembiayaan UKM. Inilah kontribusi yang dapat kami berikan untuk meningkatkan inklusi finansial di Indonesia,” jelas Kittichart Potithat, First Vice President of KasikornBank, pada kesempatan yang sama. (ZH)