JAWA raih pinjaman Rp1,25 triliun
JAKARTA - PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), produsen tembakau olahan, mengantongi pinjaman Rp1,25 triliun dari pemegang sahamnya, PT Sarana Agro Investama (SAI). Pinjaman terafiliasi ini mampu menekan beban bunga yang akan ditanggung JAWA kisaran 34%-100%.
Harli Wijayadi, Sekretaris Perusahaan JAWA, menyampaikan bahwa transaksi akan dilakukan atas dasar kajian dan pertimbangan bisnis yang tidak merugikan perusahaan. "Nilai transaksi lebih dari 50% dari total ekuitas perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (23/10).
JAWA menambah pinjaman dari SAI karena tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan. Sementara bila dilakukan pinjaman dari pihak lain, perusahaan akan dikenakan bunga 8,25% per tahun.
Diketahui, JAWA menerima pinjaman Rp500 miliar pada 30 Agustus 2018, meraih fasilitas serupa senilai Rp1 triliun pada 2020, dan kembali mendapat pinjaman Rp1 triliun pada 2022. Merujuk pada kesepakatan, JAWA akan mengonversi sebagian utang menjadi saham senilai Rp1,24 triliun, yang terdiri atas fasilitas I Rp245,82 miliar dan fasilitas II Rp1 triliun.
Pada 19 Juni 2024, emiten ini kembali membukukan pinjaman Rp30,85 miliar. Sehingga total pinjaman JAWA dari SAI sebesar Rp1,03 triliun , yang digunakan untuk kelancaran usaha. Dengan rencana transaksi pinjaman ini, maka total pinjaman JAWA dari SAI mencapai Rp2,25 triliun. (LK)