Dirikan anak usaha baru, PTRO jajaki peluang akuisisi infrastruktur tambang
JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) baru saja mendirikan anak usaha baru dengan nama PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN) untuk menunjang dan mendukung pengembangan kegiatan usaha.
PIN didirikan oleh PTRO dengan porsi kepemilikan saham 99,90% dan PPT Rekakarsa Karya Nusantara 0,10%. “PIN didirikan sebagai perusahaan sub-holding dan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur,” ungkap Antro Broto, Sekretaris Perusahaan PTRO, dalam keterangan resminya beberapa hari lalu.
Di lain kesempatan, Kartika Hendrawan, Direktur PTRO, menyampaikan saat ini PIN tengah melakukan due dilligence untuk kemungkinan akuisisi sejumlah aset infrastruktur pertambangan. Hal ini dilakukan sejalan dengan rencana ekspansi dan diversifikasi kontrak jasa pertambangan yang ditangani oleh PTRO.
“Kita sedang melakukan beberapa due dilligence atas aset-aset yang kemungkinan akan diakuisisi oleh perseroan,” kata Hendrawan, dalam paparan publik yang berlangsung hari ini.
Perlu diketahui, awal bulan ini PTRO telah mengumumkan alokasi investasi sebesar Rp6 triliun atau sekitar US$400 juta untuk peralatan pertambangan baru. Sejumlah peralatan pertambangan yang baru juga telah diperoleh perseroan dari PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Trakindo Utama, PT Indotruck Utama, PT Indo Traktor Utama, dan PT Eka Dharma Jaya Sakti.
Menurut data idnfinancials.com, PTRO telah membukukan pendapatan sebesar US$318,02 juta pada semester pertama (1H) 2024. Sementara itu laba bersihnya tercatat sebesar US$1,32 juta. (KR)