Pembiayaan baru BFI Finance tembus Rp14,2 triliun, tumbuh 19,1%
JAKARTA. PT BFI Finance Tbk (BFIN), emiten pembiayaan konsumer dengan kapitalisasi pasar terbesar, telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,2 triliun sampai dengan September (9M) 2024.
Jumlah pembiayaan baru yang disalurkan oleh BFIN meningkat 19,1%, dibandingkan dengan angka pembiayaan baru yang disalurkan sampai dengan kuartal kedua (Q2) 2024.
Sementara itu total pembiayaan yang dikelola (managed receivables) BFIN sampai dengan September 2024 tercatat sebesar Rp24,1 triliun. Angka ini 5% lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan dikelola perseroan pada 9M 2023.
Pembiayaan yang disalurkan untuk sektor produktif, yang termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi berkontribusi sebesar Rp17,9 triliun terhadap total pembiayaan yang disalurkan BFIN pada 9M 2024. Jumlah pembiayaan untuk segmen ini mewakili 77,8% dari total pembiayaan yang disalurkan. Sedangkan sisanya disalurkan untuk pembiayaan sektor konsumtif atau multiguna.
Pertumbuhan pembiayaan BFIN juga diikuti oleh kualitas kredit yang cukup terjaga. Hal ini ditunjukkan oleh rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto perseroan yang berada di level 1,42% dan NPF neto 0,27%.
“Perusahaan juga menjaga gearing ratio yang sangat sehat, yakni sebesar 1,1 kali, jauh di bawah rata-rata industri 2,3 kali. Hal ini menjaga stabilitas BFIN dalam berbagai kondisi pasar dan likuiditas yang sangat dinamis," ungkap Sudjono, Direktur Keuangan BFIN, dalam keterangan resminya.
Sementara itu dari sisi profitabilitas, BFIN mencetak laba bersih sebesar Rp1,1 triliun pada 9M 2024. Perolehan ini ditopang oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp4,7 triliun. (KR)