Penjualan sepatu merosot, BIMA jual aset untuk bayar utang
JAKARTA. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), produsen sepatu yang beroperasi sejak 1989, akan melepas sejumlah asetnya berupa lahan untuk membayar utang-utangnya kepada kreditur dan supplier.
Manajemen BIMA menyampaikan terdapat 2 aset berupa lahan kosong, serta 1 bangunan yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Masing-masing berukuran 17.253 meter persegi, 10.705 meter persegi, dan 5.411 meter persegi.
Nilai transaksi seluruh aset tersebut yaitu sebanyak Rp64,23 miliar. Penjualan akan dilakukan oleh perseroan secara langsung maupun agen properti yang ditunjuk.
Perlu diketahui, penjualan aset tersebut dilakukan menyusul daya beli masyarakat yang menurun. Selain itu, BIMA menilai persaingan usaha alas kaki saat ini semakin ketat. Ditambah lagi dengan meningkatnya produk impor. Sejumlah faktor ini disebut menyebabkan tertundanya pembayaran utang perseroan kepada kreditur dan supplier.
“Untuk mengatasi hal tersebut, perseroan bermaksud untuk menjual sebagian aset yang dimiliki perseroan,” ungkap Manajemen BIMA, dalam keterangan resminya.
Adapun alokasi dana dari hasil pelepasan aset tersebut yaitu sebanyak Rp11,78 miliar akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Perusahaan Pengelola Aset. Kemudian sisanya akan digunakan untuk membayar kewajiban perseroan kepada supplier, karyawan, tagihan BPJS Ketenagakerjaan, dll. (KR)