Industri automotif lesu, pembiayaan baru ADMF ikut turun 9% per September 2024
JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatatkan penurunan pembiayaan baru hingga 9% year-on-year (yoy) pada akhir September (9M) 2024, mengikuti tren penjualan mobil yang melemah.
Berdasarkan Laporan Keuangan Q3 2024 dikutip hari ini (1/11), ADMF mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp27,8 triliun, turun 9% yoy dari Rp30,5 triliun yang tercatat pada akhir September 2023.
“Disebabkan oleh penurunan segmen otomotif seiring dengan kondisi industri otomotif yang saat ini sedang melesu,” aku manajemen lewat siaran resminya yang dikutip hari ini (1/11).
“Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 7% yoy menjadi Rp56,6 triliun,” ujar Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance. Disebutkan pula bahwa pembiayaan bersama (joint financing) ADMF mencapai 48% dari total piutang yang dikelola hingga September 2024.
Untungnya, pendapatan ADMF tercatat masih mampu menanjak 8,89% yoy menjadi Rp7,5 triliun di akhir September 2024 dari Rp6,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, beberapa pos beban terlihat membengkak, terutama pada penyisihan kerugian penurunan nilai, menjadikan total beban naik hingga 17,71% yoy menjadi Rp6,1 triliun per September 2024.
Hal ini kemudian mempengaruhi laba bersih, yang terlihat menyusut 17% yoy pada akhir kuartal-III menjadi Rp1,1 triliun dari Rp1,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu. (ZH)