JAKARTA – Citibank N.A. Indonesia atau yang biasa disebut Citi Indonesia, berhasil membukukan laba bersih naik 32% year-on-year (yoy) pada akhir September 2024. Lonjakan ini didorong efisiensi beban operasional, yang diindikasikan oleh cost-to-income ratio (CIR) yang membaik menjadi 41,9% dari 59,8%.

Hingga September (9M) 2024, Citi Indonesia memang hanya mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp30,5 triliun. Angka ini jauh lebih kecil dari kredit yang tersalurkan pada 9M 2023, yang mencapai Rp42,84 triliun. Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, mengakui bahwa kredit bank pada kuartal-III ini memang menghadapi banyak tantangan.

“Memang kita melihat banyak challenge, ya, in terms of long-term investment. Mereka lebih banyak untuk overdraft dan working capital,” aku Sianturi saat ditemui setelah Konferensi Pers Kinerja Citi Indonesia Kuartal-III 2024 hari ini (13/11) di bilangan Senayan.

Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan kredit bank pada 9M 2024 adalah pemindahan aset dan liabilitas lini retail banking Citi Indonesia yang sudah sepenuhnya dialihkan ke Bank UOB Indonesia sejak November 2023.

“Mudah-mudahan, dengan semuanya, termasuk bank, sudah melakukan planning 2025, kita tinggal dengarkan saja klien kami, mereka plan 2025 itu apa. This is one thing yang kita harapkan; bahwa lebih optimis untuk investasi, dan lebih optimis untuk working capital, juga kredit short term maupun long term,” tutup Sianturi. (ZH)