Lepas tambang batu bara, Indika Energy tatap pesimis akhir 2024
JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) mengaku kinerjanya di akhir tahun 2024 tidak akan segemilang tahun lalu, terutama setelah divestasi pertambangan batu baranya, PT Multi Tambang Jaya Utama (MUTU), yang rampung pada Februari lalu. Setelah divestasi tersebut, kini segmen batu bara INDY hanya ditopang PT Kideco Jaya Agung (Kideco).
Kideco, lini bisnis batu bara satu-satunya INDY kini, masih menopang pendapatan hingga September (9M) 2024 hingga 87% atau US$1,4 miliar. Per 9M 2024, INDY hanya mencatatkan pendapatan US$1,8 miliar, turun 22,4% year-on-year (yoy). Bahkan, laba bersihnya anjlok hingga 63,3% yoy menjadi US$34,4 juta.
“Dengan banyaknya investasi, net profit tidak bisa dikalikan 3-4. Untuk tahun ini, pasti lebih rendah; penjualannya lebih rendah, karena turunnya harga batu bara, serta tidak adanya kontribusi dari MUTU,” jelas Retina Rosabai, Direktur dan Group Chief Financial Officer INDY, saat ditemui di Public Expose INDY hari ini (20/11).
Perlu diketahui, divestasi MUTU serta ekspansi di bisnis non-batu bara merupakan bagian dari strategi INDY untuk mencapai keseimbangan porsi pendapatan antara segmen batu bara dan non-batu bara pada 2028 mendatang. Target ini pun sebenarnya mundur dari tahun 2025 yang dicanangkan manajemen pada tahun 2020 lalu.
“Memang faktor eksternal, dikombinasikan dengan faktor internal, menghambat kami mencapai target tersebut di tahun 2025,” aku Azis Armand, Wakil Presiden Direktur dan Group CEO INDY, saat ditemui di kesempatan yang sama. (ZH)