Adaro Andalan berencana pakai dana IPO untuk investasi hingga bayar utang
JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), salah satu anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), memaparkan rencana penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO).
Dalam laporan idnfinancials.com sebelumnya, AADI akan menawarkan sebanyak 778,68 juta lembar saham lewat IPO. Potensi dana segar yang akan dihimpun oleh perseroan dari aksi korporasi ini sekitar Rp4,59 triliun.
Manajemen AADI menyampaikan nantinya sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk pinjaman kepada anak usaha, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP). Diketahui, MBP merupakan lini usaha pengangkutan batu bara yang dimiliki oleh Grup Adaro melalui AADI.
AADI sendiri telah memiliki 54 unit kapal tongkang, 60 kapal tunda, dan 3 kapal berbaling-baling sampai akhir 2023. Total angkutan batu bara yang dilakukan oleh MBP yaitu sebanyak 59,1 juta ton sepanjang 2023.
“Tujuan penggunaan pinjaman di antaranya untuk tujuan investasi dan pembiayaan keperluan korporasi secara umum, sehubungan dengan peningkatan aktivitas operasional MBP,” ungkap Manajemen AADI, dalam prospektus IPO yang telah disampaikan.
Selanjutnya, sekitar 15% dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pinjaman AADI kepada PT Adaro Indonesia (AI). Kemudian sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk membayar utang kepada ADRO.
Sebagai informasi, masa penawaran umum saham ADRO akan berlangsung pada 29 November sampai dengan 3 Desember 2024. Sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 5 Desember 2024. (KR)