Usai dapat izin divestasi 2 aset PLTU, investor gencar koleksi saham TOBA
JAKARTA. Rencana PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) untuk melepas anak usahanya yaitu PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) dan PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL), mendapat respons positif dari investor asing.
Pada 19 November 2024 kemarin, TOBA baru saja mendapat persetujuan dari pemegang sahamnya untuk mengalihkan saham GLP dan MCL kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi. Transaksi ini disebut akan mendatangkan dana segar US$144 juta atau 50% lebih dari total ekuitas TOBA.
Tambahan dana tersebut sekaligus mengurangi utang konsolidasi perseroan hingga 70%. Dengan pengurangan utang ini, perseroan optimis fleksibilitas keuangannya akan meningkat dan dapat melanjutkan investasinya di sektor energi baru terbarukan.
Menurut data idnfinancials.com, pembelian saham TOBA oleh investor asing atau foreign buy secara akumulasi pekan lalu tercatat sebanyak 63,72 juta lembar. Dengan akumulasi foreign sell sebanyak 36,89 juta lembar, net buy asing terhadap saham TOBA tercatat sebesar 26,83 juta lembar.
Sementara itu pada Senin (25/11) awal pekan ini, investor asing tampak melakukan akumulasi terhadap saham TOBA yang telah dibeli pekan lalu. Hal ini terlihat dari porsi net sell asing yang mencapai 2,48 juta lembar. Sedangkan pada perdagangan Selasa (26/11) kemarin, perdagangan saham TOBA kembali mencatatkan net buy asing sebanyak 2,87 juta lembar.
Dalam 5 hari perdagangan terakhir, harga saham TOBA melemah 43 poin atau 8,51% ke level Rp462 per lembar. Namun sejak awal tahun ini, harga saham perseroan telah meningkat 148 poin atau 47,13%. (KR)