Tiga obligasi Indah Kiat Pulp & Paper jatuh tempo di Desember
JAKARTA - Di penghujung tahun ini, sembilan belas obligasi dari lima belas emiten dijadwalkan akan jatuh tempo. Tiga diantaranya merupakan obligasi milik produsen kertas dan kemasan karton PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Obligasi pertama INKP akan jatuh tempo tepat di tanggal 1 Desember dengan nilai Rp 16,89 miliar, disusul dengan obligasi USD senilai 251 ribu Dolar A.S. pada hari berikutnya. Selain itu, pada tanggal 8 Desember, emiten ini kembali harus membayar utang obligasi ketiga sebesar Rp 878,81 miliar.
Selanjutnya, dua obligasi lain akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember, yaitu obligasi senilai Rp 49 miliar milik produsen pipa dan tabung baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo, serta obligasi senilai Rp 157,82 miliar dari PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), sebuah perusahaan investasi yang bergerak di sektor barang konsumen primer dan industri produk makanan pertanian. Sehari setelahnya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) harus merogoh kocek untuk membayar obligasi sebesar Rp 350 miliar.
Pada tanggal 6 Desember, perusahaan perbankan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) harus mempersiapkan dana untuk membayar dua obligasi sekaligus, masing-masing senilai Rp 693 miliar dan Rp 780 miliar.
Obligasi senilai Rp 1,44 miilar dari perusahaan induk pertambangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi yang selanjutnya akan jatuh tempo di tanggal 11 Desember. Pada tanggal 12, tiga obligasi akan jatuh tempo, yaitu obligasi Rp 13,45 miliar dari produsen kabel PT Voksel Electric Tbk (VOKS), obligasi senilai Rp 229,75 miliar dari perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Pacific (TPIA), serta obligasi senilai Rp 360 miliar dari perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT). Lalu, perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) kali ini mencatat pembayaran utang obligasi terbesar, yaitu dengan nilai Rp 1,51 triliun, pada tanggal 15 Desember.
Pada tanggal 19, PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA) harus membayar para investornya sebanyak Rp 83 miliar dan Rp 481 miliar untuk dua obligasi yang berbeda, diikuti oleh perusahaan energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan utang obligasi Rp 271 miliar, dan juga produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan Rp 600 miliar. Dua obligasi yang jatuh tempo terakhir di tahun ini dijadwalkan pada tanggal 22 Desember, yaitu obligasi senilai Rp 44,70 miliar dari emiten gas industri PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) dan obligasi senilai Rp 800,98 miliar dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebuah emiten yang bergerak di pertambangan bijih logam. (KD)
Baca berita obligasi hanya di IDNFinancials!