JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan membangun pabrik metanol dengan investasi Rp19,08 triliun tahun depan, untuk mengurangi ketergantungan impor.

Hal ini disampaikan oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) usai rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI awal pekan ini. “Itu pabriknya lagi akan dibangun. Baru mau dilakukan di 2025,” ujar Bahlil.

Pembangunan pabrik metanol tersebut, kata Bahlil, bertujuan untuk menekan kebutuhan dalam negeri. Diketahui sebanyak 80% kebutuhan metanol dalam negeri masih mengandalkan impor.

Apalagi dengan adanya pengembangan biodiesel B40 dan B50, volume impor metanol diperkirakan akan terus bertambah.

Pabrik tersebut akan dibangun di Bojonegoro, Jawa Timur. Rencananya, pabrik metanol ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 800 ribu ton metanol per tahun.

Di sisi lain, Indonesia telah memiliki kapasitas Crude Palm Oil (CPO) yang mencukupi untuk bahan baku metanol. Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian, mengakui produksi metanol dalam negeri dapat menggeser kuota ekspor CPO.

“Tapi dengan B50, tambahan devisa yang dapat atau kita hemat adalah Rp266,5 triliun,” ungkap Sudaryono. (KR)