AADI - PT. Adaro Andalan Indonesia Tbk

Rp 8.650

-275 (-3,08%)

JAKARTA – Baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (5/12), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), lini bisnis batu bara termal lepasan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), tetap optimis bahwa pasar batu bara masih memiliki daya tarik tersendiri.

Hal ini diungkapkan Julius Aslan, Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia, terkait outlook pasar batu bara di tahun 2025.

“Harga batu bara sekarang sebetulnya masih cukup tinggi, tapi ke depannya, menurut saya, masih attractive. Terutama karena memang pasar di Asia yang masih cukup baik,” ungkapnya pascaseremoni debut AADI di BEI hari ini (5/12).

Namun, Aslan juga mengakui bahwa fluktuasi pasar dan harga sangat dipengaruhi kondisi global, terutama ketegangan politik dan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok setelah terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden ke-47 AS.

“Memang bisnis batu bara, seperti yang saya sampaikan, kan cyclical, ya. Jadi memang tergantung dari harga, dan harga tergantung dari kondisi ekonomi. Jadi, harapannya, tentunya nanti dengan presiden baru Amerika Serikat, hubungan antara US dan China tetap baik. Tapi, kalau kondisinya kurang baik, ya tentunya pastinya pasar China juga terganggu,” jelas Aslan lebih lanjut.

Menurut Aslan, Adaro kini hanya berfokus untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya, demi mencetak margin laba yang lebih tinggi. “Kami ingin menjadi the most efficient mining company,” tandasnya. (ZH)