AMAR - PT. Bank Amar Indonesia Tbk

Rp 192

-1 (-1,00%)

JAKARTA – Targetkan segmen B2B, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi meluncurkan layanan Embedded Banking miliknya untuk memfasilitasi eskalasi skala ekonomi pemain usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hari ini (5/12).

Embedded banking sendiri adalah istilah yang digunakan untuk teknologi perbankan yang terintegrasi dalam suatu platform non-perbankan, yang memungkinkan penggunanya mendapatkan akses layanan keuangan yang disediakan bank penyelenggara, mulai dari pembukaan rekening hingga distribusi kredit, langsung dari platform tersebut.

Benyamin Tampubolon, Special Project Retail Banking Function Head Amar Bank, menyatakan bahwa fokus layanan baru ini adalah memfasilitasi pemain UMKM, terutama pengusaha mikro atau perseorangan, untuk mengelola keuangan dengan mudah.

“Sebagai contoh, seorang pemilik usaha kecil dapat mengakses modal kerja langsung melalui platform commerce yang mereka gunakan untuk penjualan, tanpa perlu menghadapi keterlambatan dan kompleksitas sistem keuangan tradisional,” tambah Tampubolon.

Di sisi lain, Bank Amar pun mengakui bahwa tingkat non-performing loan (NPL) pada usaha mikro dan kecil cukup tinggi. Namun, manajemen sudah merancang langkah mitigasi dengan melibatkan kustomisasi penyaluran kredit untuk tiap industri yang berbeda, tergantung dengan sifat dan siklus tunai industri tersebut.

“Akan ada step, along the way, penyelenggaraan pemberian kredit itu, pencairannya syaratnya seperti apa, harus ada bukti apa, dan pembayaran kembali disesuaikan dengan jadwal antisipasi pendapatan masuk dari user-nya itu kapan. Detail-detail dalam proses itu yang kami customise,” jelas Tampubolon.

Hingga kini, Bank Amar telah bermitra dengan 7 platform dari berbagai industri, seperti logistik, travel, dan commerce. Pada laman resmi Embedded Banking Amar Bank, terdapat tiga mitra ternama yang disorot, yaitu eFishery, start-up lokal di bidang aqua-tech; Tokban, marketplace toko bahan bangunan; dan SAHARA, jaringan ritel sembako.

Meskipun tidak membeberkan angka secara gamblang, Tampubolon menyatakan bahwa Amar Bank menargetkan untuk menjalin kemitraan sebanyak-banyaknya, dan dari berbagai jenis industri, pada tahun 2025 dan 2026 mendatang.

“Kami harapkan kami bisa jangkau semakin banyak jenis industri lebih baik, daripada hanya satu industri saja. Kalau satu industri saja, ketika terjadi sesuatu pada industri itu, kami juga kena [dampaknya],” tambah Tampubolon.

“Saat kita melihat ke masa depan, embedded banking mewakili langkah maju yang sangat penting dalam menciptakan ekonomi digital yang lebih terhubung dan efisien. Dengan menjawab kebutuhan unik dari tiap platform dan usaha, solusi ini tidak hanya meningkatkan kemudahan penggunaan, tapi juga mendorong peetumbuhan ekonomi dan inklusivitas layanan keuangan,” tutup Tampubolon. (ZH)