BIPI - PT. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk

Rp 90

+1 (+1,00%)

JAKARTA. Kinerja PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) pada sembilan bulan pertama (9M) 2024 menunjukkan sedikit penurunan, namun sahamnya terus diborong oleh investor.

Menurut data yang dihimpun idnfinancials.com, saham BIPI konsisten berada di jajaran Top Foreign Net Buy sejak 28 November 2024. Pada perdagangan Kamis (5/12) kemarin, saham BIPI berada di urutan pertama Top Foreign Net Buy, dengan volume pembelian bersih (net foreign buy) sebanyak 216,3 juta lembar.

Saat ini belum ada rencana aksi korporasi yang akan dilaksanakan oleh BIPI dalam waktu dekat. Namun pertengahan November kemarin, perseroan melalui anak usahanya baru saja mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan jumlah yang signifikan.

Terdapat 2 fasilitas kredit yang diterima oleh PT Sinesa Bara Gemilang (SBG), anak usaha BIPI. Rinciannya terdiri atas Fasilitas Kredit A Rp3,66 triliun dan Fasilitas Kredit Investasi Rp2,08 triliun. Kedua fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing).

Menurut data idnfinancials.com, pendapatan BIPI pada 9M 2024 turun 15,05% year-on-year (yoy) menjadi sebesar US$418,07 juta. Sedangkan laba bersihnya anjlok 89,7% yoy menjadi sebesar US$3,58 juta pada periode ini.

BIPI sendiri telah memasang target pertumbuhan yang cukup optimis untuk tahun ini yaitu di level 10%. Pertumbuhan ini atas pertimbangan harga batu bara yang diproyeksikan akan meningkat.

Perlu diketahui, harga saham BIPI pada perdagangan Kamis (5/12) kemarin ditutup melemah 1,10% atau 1 poin ke level Rp90 per lembar. Namun dalam perdagangan sebulan terakhir, harga saham perseroan telah meroket 21,62% atau 16 poin. (KR)