Usai rugi Rp1,6 triliun, Lippo gelar rights issue jumbo untuk proyek Meikarta
JAKARTA. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue jumbo untuk melanjutkan proyek Meikarta.
Jumlah saham yang akan diterbitkan LPCK dalam rights issue adalah sebanyak 2,97 miliar lembar, setara 52,61% dari modal ditempatkan dan disetor. Rights issue akan dilaksanakan dengan rasio 100:111.
Dengan harga pelaksanaan yang telah ditetapkan yaitu Rp500 per lembar, LPCK akan meraup dana segar hingga Rp1,49 triliun dari aksi korporasi ini. Atas transaksi yang bersifat material ini, LPCK telah mendapat persetujuan dari pemegang saham pada November kemarin.
PT Kemuning Satiatama (KMST) sebagai pemegang saham utama LPCK, telah menyampaikan kesanggupan untuk ambil bagian dalam rights issue yang nilainya setara Rp1,2 triliun. KMST bahkan telah menyetorkan lebih awal dana tersebut kepada perseroan sebanyak Rp750 miliar.
Manajemen LPCK menyampaikan sekitar 95% dana hasil rights issue akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), perusahaan pengembang proyek Meikarta. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Pada perdagangan saham Senin (9/12) kemarin, harga saham LPCK menguat tipis 0,83% atau 5 poin ke level Rp605 per lembar. Kenaikan ini dimanfaatkan oleh investor asing dengan menjual bersih (net sell) saham LPCK sebanyak 141,20 ribu lembar atau senilai Rp85,94 juta. (KR)