JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siapkan strategi guna menambah cadangan komoditi nikel menyongsong Indonesia Emas 2045. Langkah ini untuk mengantisipasi kepastian dan keberlanjutan pasokan komoditi nikel nasional sebagai salah satu sumber devisa.

Dalam kanal Youtube Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 yang disiarkan, Selasa (10/11), Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) ESDM menyampaikan pemerintah berupaya menambah cadangan nikel dengan eksplorasi oleh Badan Geologi ESDM, memberikan wilayah penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta, lelang wilayah yang sudah disiapkan, dan memperluas wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP).

Saat ini, Indonesia memiliki cadangan nikel 5,3 miliar ton atau 42% dari cadangan nikel dunia. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Menurut dia, cadangan nikel ini akan menipis dalam 25 tahun mendatang dengan perkiraan produksi bijih nikel (nickle ore) kisaran 200 juta ton per tahun. "Cadangan nikel ini diperkirakan akan habis dalam 25 tahun atau lima tahun setelah memasuki Indonesia emas 2045," katanya. (LK)