Indofarma menjual aset jumbo, ada apa?
JAKARTA — PT Indofarma Tbk (INAF) berencana menjual aset perseroan lebih dari 50% dari jumlah kekayaan bersihnya, berdasarkan informasi yang didapat IDNFinancials dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (12/12).
Melihat laporan keuangan per kuartal-III 2024, Indofarma tercatat membukukan total aset di kuartal-III 2024 sebesar Rp758 miliar, dengan aset tidak lancar mendominasi porsi aset senilai Rp549,48 miliar, sementara aset lancar hanya sebesar Rp208,94 miliar.
Sementara itu, total liabilitas Rp1,73 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp1,42 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp308,84 miliar. Liabilitas jangka pendek yang membengkak ini diakibatkan pos pinjaman pemegang saham dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek yang meningkat signifikan year-on-year (yoy).
Hal ini menunjukkan bahwa liabilitas jangka pendek perusahaan telah jauh melampaui total aset lancar hingga 6 kali lipat. Tidak hanya itu, di periode yang sama, INAF mengalami defisiensi modal sebesar Rp970,63 miliar per 30 September 2024.
Sementara, rugi arus kas dari aktivitas operasi mencapai Rp55,65 miliar, dan membuat kas dan setara kas Perseroan menyusut 96,31% year-to-date (ytd) menjadi hanya Rp7,7 miliar per September 2024.
Menurut keterbukaan informasi, INAF akan mengalokasikan hasil penjualan aset untuk membayar kewajiban yang membengkak tersebut. “Berupa biaya rightsizing karyawan, modal kerja, dan pembayaran kepada kreditur,” sambung Direksi INAF. (DK/ZH)