Alfamart tutup ratusan gerai yang tidak menguntungkan
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), emiten pengelola jaringan ritel Alfamart dan Alfamidi, telah menutup sekitar 400 gerai sejak awal tahun ini karena tidak menguntungkan.
Menurut Solihin, Corporate Director AMRT, penutupan dilakukan karena sejumlah gerai tersebut tidak dapat mencetak laba sebagaimana diharapkan. Di sisi lain, gerai-gerai ini juga tertekan dengan biaya sewa yang tinggi hingga lesunya penjualan.
“Kalau untung pasti kita buka terus,” ungkap Solihin, dikutip Bisnis Indonesia beberapa hari kemarin.
Meskipun demikian, kata Solihin, AMRT berusaha menjaga kinerja keuangannya dengan membuka gerai-gerai baru di berbagai daerah. Bahkan, gerai baru yang dibuka oleh perseroan tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah gerai yang telah ditutup sejak awal tahun.
Adapun target AMRT sampai dengan akhir tahun ini yaitu membuka sebanyak 800 gerai baru. “Karena yang ditutup ratusan, kita jadi buka lebih dari segitu [800 gerai],” ungkap Solihin.
Sebagai catatan, target tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rencana AMRT pada awal tahun ini. Pada Mei 2024, perseroan menyampaikan bahwa target gerai baru yang akan dibuka adalah sebesar 1.000 gerai. Pembukaan gerai baru ini didukung dengan alokasi belanja modal yang berkisar Rp4,5 triliun.
Menurut data idnfinancials.com, AMRT telah membukukan pendapatan sebesar Rp88,22 triliun pada sembilan bulan pertama (9M) 2024. Sedangkan laba bersihnya tercatat sebesar Rp2,39 triliun. (KR)