JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan turun 14,12% menjadi US$28,85 miliar sepanjang Januari-November 2024 dibandingkan periode serupa tahun 2023 sebesar US$33,60 miliar. Ini dipengaruhi kenaikan defisit neraca perdagangan minyak gas (migas) 3,45% dan penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas 7,98%.

Data BPS dikutip Selasa (17/12), total neraca perdagangan minyak dan gas (migas) tercatat deficit US$18,63 miliar dan neraca perdagangan nonmigas surplus US$47, 49 miliar. Sementara pada Januari-November 2023, defisit neracara perdagangan migas tercatat US$18,01 miliar dan surplus neraca perdagangan nomigas US$47,49 miliar.

Pada 11 bulan tahun ini, total ekspor migas dan nonmigas tercatat US$241,25 miliar, yang mana ekspor migas US$14,34 miliar dan nonmigas US$226,91 miliar. Di periode yang sama tahun 2023, total ekspor sebanyak US$236,38 miliar, terdiri atas ekspor migas US$14,44 miliar dan nonmigas US$221,94 miliar.

Sementara itu, BPS mencatatat total impor migas dan nonmigas senilai US$212,39 miliar, yang mana nilai impor migas US$32,97 miliar dan impor nonmigas US$179,41 miliar sepanjang Januari-November 2024. Pada Januari-November 2023, total impor sebesar US$202,77 miliar, dengan impor migas sebanyak US$32,45 miliar dan nonmigas US$170,32 miliar. (LK)