SIDO - PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Rp 570

-5 (-0,88%)

JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), emiten farmasi dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sekitar Rp150 miliar sampai Rp175 miliar tahun depan.

David Hidayat, Direktur Utama SIDO, mengatakan anggaran belanja modal tersebut akan disalurkan untuk pemeliharaan sarana produksi. Selain itu, kata Hidayat sebagaimana dikutip Kontan, sebagian juga akan digunakan untuk pengembangan teknologi dan digitalisasi penunjang operasional dan pemasaran.

Dengan alokasi belanja modal tersebut, SIDO menargetkan kinerjanya tahun depan dapat tumbuh di level low double digit. “Kami secara konservatif menargetkan pertumbuhan double digit, minimal 10% baik pada pendapatan maupun laba bersih,” ungkap David.

Sebagai pendukung pertumbuhan, SIDO juga akan memperluas distribusi dan menghadirkan produk baru untuk generasi Z dan milenial. Saat ini generasi Z dan milenial, kata David, memiliki peluang pasar yang cukup besar. “Kami akan jangkau melalui penetrasi pasar digital,” kata David.

Sampai dengan 30 September 2024 kemarin, SIDO telah mencetak laba bersih Rp778,11 miliar. Perolehan ini tumbuh 32,65% year-on-year (yoy) atau dari periode yang sama tahun lalu.

Menurut data idnfinancials.com, pertumbuhan laba bersih SIDO ditopang oleh margin laba bersih sebesar 29,62%, tertinggi di antara emiten farmasi lainnya. Sementara itu margin laba bersih emiten lain seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hanya 9,81%, PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) 10,67%, dan PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 4,57%. (KR)