JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menambah porsi bantuan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yaitu sebesar Rp290 triliun untuk ratusan bank mulai tahun depan.

Juda Agung, Deputi Gubernur BI, menyampaikan penyaluran KLM tahun depan akan fokus pada sejumlah sektor penyerap lapangan kerja terbesar. Beberapa di antaranya seperti sektor pertanian, perdagangan, perumahan, hingga industri pengolahan.

Sebagai catatan, porsi KLM tahun depan meningkat 15,54% dibandingkan dengan tahun ini. “Ada kenaikan tambahan likuiditas Rp39 triliun dari Rp251 triliun ke Rp290 triliun,” kata Juda, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI November 2024, yang digelar Rabu (18/12) kemarin.

Dari total KLM tersebut, bank-bank BUMN akan mendapatkan bagian sebesar Rp126 triliun. Kemudian sebanyak 37 bank swasta mendapatkan Rp129 triliun, 39 Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp30 triliun, dan 7 bank cabang asing Rp4,9 triliun. “Totalnya ada 124 bank,” ungkap Juda.

Perlu diketahui, KLM merupakan penyempurnaan dari Insentif Makroprudensial yang telah ditetapkan sejak Maret 2022. Kebijakan telah melalui sejumlah tahapan reformulasi, dalam rangka memperkuat stimulus kebijakan makroprudensial. (KR)