BBYB - PT. Bank Neo Commerce Tbk

Rp 218

-4 (-2,00%)

JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menyampaikan rencana strategisnya untuk menghadapi tahun 2025 dengan fokus pada inovasi digital dan efisiensi biaya. 

Direktur Utama BBYB, Eri Budiono mengatakan “Kami memperhatikan performa Bank Neo setiap bulan. Hingga September 2024, kami mencatatkan kinerja positif. Ke depan, kami akan menjaga kualitas kredit dan mengontrol biaya operasional agar tetap kompetitif,” ujarnya dalam Public Expose BBYB Kamis lalu (19/12).

BBYB berencana menurunkan biaya dana (cost-of-fund) dengan program bundling dan referral untuk meningkatkan porsi dana murah. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga likuiditas bank dalam kondisi stabil.

Namun, manajemen mengaku harus tetap berhati-hati menghadapi tantangan ekonomi, seperti dampak implementasi PPN 12%, yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat. 

“Kami terus memantau dampak kebijakan ini. Meski ada tantangan, kami percaya industri perbankan tetap memiliki peluang untuk tumbuh,” ujar Eri.

Kemudian dia juga menegaskan, bahwa divestasi saham Akulaku Group akan dilakukan bertahap selama lima tahun ke depan sesuai regulasi. Hingga September 2024, PT Akulaku Silvrr Indonesia masih menjadi pengendali saham BBYB dengan kepemilikan 27,32%. 

Di sisi lain, perusahaan terus menjajaki kerjasama dengan calon investor baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang masih rendah di angka 65%, BBYB optimistis dapat menjaga stabilitas likuiditas sambil meningkatkan profitabilitas. 

“Sumber likuiditas kami saat ini masih bertumpu pada DPK. Namun, jika kami mencetak laba, akses ke sumber lain akan lebih terbuka,” tutupnya. Bank Neo optimistis langkah-langkah strategis ini akan memperkuat posisinya sebagai bank digital terkemuka di Indonesia. (DK/ZH)