TPIA - PT. Chandra Asri Pacific Tbk

Rp 7.250

-75 (-1,00%)

JAKARTA – Reli penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah memasuki hari ke-6 pada perdagangan Kamis (19/12) kemarin, dengan koreksi paling dalam yaitu 1,84%.

Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG ditutup pada level 6.977,24. Posisi IHSG ini lebih rendah 130,64 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangan Rabu (18/12).

Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis kemarin tercatat sebanyak Rp14,13 triliun atau setara US$868 juta. Transaksi ini mewakili 21,28 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,28 juta kali.

Lesunya IHSG pada perdagangan Kamis kemarin juga diikuti oleh aksi jual bersih investor asing (net foreign sell) mencapai Rp944,05 miliar. Hal ini membuat net foreign sell terjadi dalam 5 hari berturut-turut, terhitung sejak Kamis (12/12).

Sejumlah emiten blue chip yang menjadi pemberat kinerja (Top Laggards) IHSG pada Kamis kemarin yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). BMRI menekan IHSG hingga -13,10 poin, TPIA -9,93 poin, BBCA -8,07 poin, dan BBRI -7,76 poin.

Sementara itu saham-saham yang menempati posisi teratas Top Leaders IHSG yaitu PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). BYAN memberikan dukungan 4,35 poin IHSG, AMMN 4,05 poin, PGEO 0,65 poin, dan CTRA 0,40 poin. (KR)